Judul : Cara Mudah Budidaya Udang Vannamei di Air Tawar
link : Cara Mudah Budidaya Udang Vannamei di Air Tawar
Cara Mudah Budidaya Udang Vannamei di Air Tawar
Budidaya Udang Vannamei di Air Tawar |
Air tawar dalam konsep budidaya udang vannamei (vaname) di sini bukan air tawar kayak di pedalaman atau air tawar murni, melainkan air tawar yang sangat sedikit mengandung garam sangat sesuai dengan persyaratan hidup udang vannamei. Sebab kandungan garamnya sangat sedikit sehingga rasanya mendekati air tawar.
Udang merupakan hewan euryhaline, yaitu mampu beradaptasi pada kisaran salinitas/ kadar garam yang besar, mulai hampir 0,5 promil sampai 50 promil. Sebab itu udang vannamei dapat dikembangbiakkan pada tingkat keasinan sangat rendah, bahkan mendekat tawar. Tetapi bukan berarti udang vannamei bisa dipelihara di tanah pedalaman. Selama ini udang tersebut dipelihara di kolam pesisir dengan air tawar atau bersalinitas rendah.
Selain itu kepadatan udang dan ukuran panen udang yang bisa dicapai juga terbatas. Biasanya para pembudidaya air tawar hanya dapat memelihara kira-kira 6,6 12,5 gram saja, atau kira-kira size 150 80 ekor /kg.
Tahap Budidaya Udang Vannamaei (Vaname)
Berikut ini adalah teknik budidaya udang vannamei dalam air tawar, secara ringkas ada 2 tahap, yaitu tahap pendederan dan tahap pembesaran.
1). Pendederan Benur Udang Vannamei
Langkah penyebaran benih adalah langkah penentu dari kelanjutan usaha pengembangbiakkan sebab langkah ini adalah proses adaptasi benur dari lingkungan yang salinitasnya tinggi ke lingkungan yang nantinya bersalinitas mendekati nol (0).
Benur yang dibeli dari hatchery biasanya bersalinitas sekitar 30 promil. Benur tersebut lalu disebar di petakan yang salinitasnya hampir mirip dengan di hatchery yaitu kira-kira 30 permil. Kemudiaan dilakukan penambahan air tawar pelan - pelan selama 10 sampai 14 hari, sehingga salinitasnya mendekati 0,5 ppt.
Air yang dipakai untuk kucuran lebih baik jika dari petak yang air tawarnya akan digunakan untuk membesarkan udang nantinya. Harapannya adaptasi bisa lebih sempurna. Apabila kolam penyebaran benih hanya memiliki air tawar, maka seharusnya mendatangkan air laut. Jangan menambahkan garam untuk membuat air laut tiruan. Bisa juga menggunakan air asin dari tambak garam, kemudian air tersebut diencerkan.
2). Pembesaran Udang Vannamei
Tahap pembesaran, faktor yang tidak kalah penting pada budidaya udang vannamei dalam air tawar adalah mempertahankan alkalinitas dan salinitas sekitar 0,5 ppt. Sehingga diinginkan penggunaan pengapuran dan penambahan berkala garam krosok sangat diperlukan kira-kira 200 kg per minggu. Ini untuk mengantisipasi hilangnya garam sebab proses pergantian air.
Pengembangiakkan sistem ini pada umumnya ditujukan untuk memenuhi konsumsi pasar lokal karena rata-rata udang dipelihara antara usia 50 sampai 90 hari dengan ukuran 100 sampai 200 ekor/kg. Ada pula yang hingga ukuran 70 ekor/ kg dengan usia berkisar 110 sampai 120 hari.
Variasi besar kecilnya ukuran, tonase, angka kehidupan (SR) tergantung dari kualitas benur, kepadatan dan masa adaptasi serta faktor pendukung lainnya. Kepadatan 10 hingga 15 ekor/m2 memungkinkan untuk tidak memakai kincir dengan masa budidaya 75 hari. Sedangkan kepadatan 25 ekor/m2 harus sudah memakai kincir menjelang umur 25 hari. Untuk kepadatan 40 ekor/m2, kincir harus sudah operasi sejak udang berusia 7 hari. Keadaan persiapan rencana pakan dalam kondisi standar.
Kunci Sukses Budidaya Udang Vannamei
Berikut ini adalah 7 kunci sukses budidaya udang vannamei yang harus di perhatikan :
1). Prosedur Aklimatisasi dan Penebaran
Monitoring ketat prosedur aklimatisasi dan penebaran karena biasanya benur dari hatchery bersainitas tinggi dan harus diadaptasikan ke salinitas rendah yang komposisi ioniknya berbeda
2). Lokasi Tambak
Untuk pengembangbiakkan di dalam tambak, letak tambak harus berada pada wilayah estuarine yang masih terkena dampak pasang surut. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan akan kadar ion garam yang diperlukan dalam budidaya udang vannamei.
3). Benur Setidaknya di Atas PL10
Sebaiknya anakan udang sudah mempunyai cabang filamen insang yang meluas sebab insang memainkan peraan penting dalam osmoregulasi udang. Daya tampung regulasi benur berkaitan dengan jumlah permukaan insang yang tersedia buat osmoregulasi. Sebelum PL 10, insang mempunyai cabang sedikit sehingga toleransinya terbatas terhadap salinitas rendah.
4). Benur Udang Vannamei Sudah Diadaptasi ke Salinitas Rendah (Tawar)
Penurunan salinitas sebaiknya dilakukan mulai PL10 secara bertahap. Penurunan salinitas dapat dilakukan dengan penurunan salinitas sebanyak 1-2 ppt perharinya sehingga akan didapatkan ukuran tebar benih adalah sekitar PL 30-40.
5). Kadar Ion Garam dan Mineral
Perhatikan keadaan kadar ion garam dan mineral di tambak/kolam yang akan dilakukan pendederan udang vaname. Beberapa petani tambak mengalami kendala dalam melakukan budidaya ini karena kadar ion dan mineral yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan tidak terdapat pada sumber airnya. Beberapa jalan keluar untuk khasus ini petani tambak melakukan penambahan ion dan mineral yang dibutuhkan.
6). Kebutuhan Nutrisi
Perlu mencatat data kebutuhan nutrien/nutrisi pakan yang spesifik untuk lingkungan salinitas rendah.
7). Sistem Cluster
Untuk mengurangi resiko infeksi penyakit sebaiknya dibuat sistem cluster sehingga penyebaran penyakit dapat lebih dikontrol. Sekalipun pengembangbiakkan udang vannamei dapat dilakukan di air tawar tapi penting diingat bahwa dalam pemeliharaan udang vaname di air tawar ialah kandungan ion dan mineral yang diperluan buat proses pertumbuhan udang vannamei.
Demikianlah Artikel Cara Mudah Budidaya Udang Vannamei di Air Tawar
Sekianlah artikel Cara Mudah Budidaya Udang Vannamei di Air Tawar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cara Mudah Budidaya Udang Vannamei di Air Tawar dengan alamat link https://waringikan77.blogspot.com/2018/06/cara-mudah-budidaya-udang-vannamei-di.html
0 Response to "Cara Mudah Budidaya Udang Vannamei di Air Tawar"
Posting Komentar